Lihat ke Halaman Asli

Taufiq Sentana

Pendidikan dan sosial budaya

Wajah wajah Berdebu

Diperbarui: 5 Juni 2023   22:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Maka tibalah waktu dahsyat yang menghentak jagat hingga semua tersentak. suara suara memekakkan telinga. Seisi dada seakan meledak.

Setiap orang kala itu saling menjauh- menyelamatkan diri. Menjauh dari saudara, teman teman, ayah dan ibunya. Menjauh dari anak dan istrinya.

Setiap diri menyayangkan nasib sendiri. Menyesal dan takut. Hawa panas menyergap.

Sebagian wajah wajah berseri ceria dan gembira, cerah-tertawa. Sebagian lagi dihempas debu. Hitam dan berat. Merekalah para pengingkar yang durja.

====

*inspirasi Qur'ani versi surat  'abasa(surat ke 80), ayat 33-42.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline