Lihat ke Halaman Asli

Taufiq Sentana

Pendidikan dan sosial budaya

Belajar Hikmah: Mata Jiwa

Diperbarui: 5 April 2023   00:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Seseorang datang bertanya tentang mata jiwa. Maka jawabnya ialah kesadaran. Bukan semata kesadaran sebagai individu ala Barat. Namun kesadaran yang lebih intim. Kesadaran yang mendatangkan keinsyafan.

Gelombang kesadaran terkait dalam dada (shadrun). Ia adalah pertalian antara akal, hati, nafsu dan ruh.

Akal untuk memahami yang materiil. Sedang hati untuk menghayati yang spirtuil. 

Akal dan hati bagai lapisan cermin. Ada lapisan luar,itulah akal. Ada lapisan terdalam itulah hati. Keduanya satu wadah dengan cara kerja yang berbeda.

Kesadaran menjadi jembatan bagi keduanya. Ia datang lewat pendengaran dan penglihatan serta pengalaman. 

Setiap pengalaman, idealnya mencapai penyadaran. Kesadaran puncaknya ialah tentang hakikat keberadaan diri dan fungsi semesta. Itulah sebabnya wahyu pertama Alquran berupa perintah untuk membaca, iqra' sebagai penyingkap mata jiwa, suatu penyadaran!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline