Lihat ke Halaman Asli

Taufiq Sentana

Pendidikan dan sosial budaya

Kota yang Runtuh

Diperbarui: 14 Maret 2023   08:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terngiang di telinga seayat kalam Mulia. Tentang negeri/kota yang hancur runtuh.

Para pembesar kaum telah membuat kerusakan, oleh tangan mereka sendiri atau lewat keturunan mereka. 

Disebutkan itulah kehendakNya. Sebab berlaku bagi kita pilihan pilihan hingga memilih golongan pembesar itu sebagai pemimpin. Kota itu pun hancur.sehancur hancurnya. Wa dammarnahum tadmira

Saat para pembesar itu membuat kerusakan, maka kerusakan itu bukan berdampak bagi diri sendiri. Tapi bagi keseluruhan ekosistem sosial.

Bahkan mungkin dalam sistem yang rusak penjara para elite itu lebih nyaman daripada tunwisman dan pengemis di jalanan yang tidur di trotoar dengan perut kosong.

Sedang di penjara. Mereka bisa makan sate. Main HP. Main golf. Bertransaksi dan bahkan ke luar negeri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline