Lihat ke Halaman Asli

Taufiq Sentana

Pendidikan dan sosial budaya

Cahaya yang Tak Pernah Padam

Diperbarui: 7 Maret 2023   21:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dari kota cahaya  Madinah (621 M)

Cahyanya melintasi celah gersang jazirah

Menjangkau Persia. Jajahan Romawi telah terserak.terkoyak koyak. Seperti rajanya yang telah merobek robek Surat Muhammad.

Lalu Umar menerima kunci Kota Alquds. Tanpa setetes darahpun. Merawatnya hingga 400 ratus tahun.

Ke selat jabal thariq/giblartar di masa Umayyah abad ke 7. Duplikat Madinah mencahyai belahan  Eropa.....

Ooo..Cordova yang gemilang.andalusia yang menawan. Dimanakah orang orag yang mencintai pengetahuan dan kebenaran? . 

Semua akhirnya menjadi ladang pembantaian oleh karena iri dan kebodohan. Atau kelalaian diri sendiri.

Dan di Bahghdad suar peradaban bagi abad modern....di sini semua penemuan telah diawali. Dari irigasi dan minyak wangi.  Kisah cinta Laila dan Si.Majun. 

Atau replika pesawat terbang. Logaritma. Algebra/al jabar. perpustakaan dan rumah sakit serta kampus Nizamiyah,  semua capaian yang tak  terbilang . 

Hingga Hulagu Khan datang (1258 M) Menindas.membunuh. membuang buku buku di sungai Tigris.

Duplikat cahya itu terus berpindah, ke sebagian Mesir, Damaskus dan Turki yang gemilang sejak 1453 hingga 1929. 400 tahun yang penuh kewibawaan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline