Tumbuh ia di tangkai waktu. Di antara tirai tirai pengalaman dan pikiran pikiran yang kusut menjuntai.
Hitam legam dalam strata. Wacana wacana buta. Dan materialisme. Puisi jadi daun yang sunyi dan luruh diam diam.
Menyimpan ia rupa kenangan. Siklus zaman dan orang orang yang terapung dalam fantasi dunia. Menuju kenisbian.
Dan di seberang mereka, dekat sebuah perempatan, ada gerbang keabadian yang terbuka.
Semua akan luruh jua.kecuali yang direkam pikiran dan jiwa.
* Memoar Maha Kekasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H