Belajar yang kita maksud di sini adalah peoses interaksi edukatif di ruang kelas dan lingkungan sekolah. Suatu proses yang secara khusus membangun persepsi dan ikatan inderawi siswa dengan segenap pengalamannya.
Setiap zaman dan kurikulum memiliki karakternya sendiri. Entah itu sebagai proyek" semata, atau murni untuk persiapan kemajuan siswa sesuai cita cita pwndidikan nasional.
Namun kita tetap berprasangka baik, bahwa semua pilihan pemerintah dan pemangku pendidikan berniat dalam membangun kepribadian siswa secara utuh.
Dari sekian banyak metode dan pendekatan ataupun strategi dalam pembelajaran (melibatkan sisea dalam belajar), ada tiga taksonomi khusus yang penulis jumpai dalam setiap kondisi belajar dalam rentang usia apapun.
Taksonomi" yang penulis maksud sekaligus menjadi bagian paling inspiratif dalam interaksi di kelas.
Yaitu, satu:Tantangan (berbasis masalah, kasus dan problem solving). Dalam poin ini, setiap siswa akan selalu bisa terlibat dalam proses belajar, sesuai kesiapannya, ketika dia dihadapkan pada satu tantangan: dengan berbagai level dan bentuk.
Maka siswa akan mengalami makna belajar dan mengontruksi pengalaman itu menjadi konsep atau keterampilan relevan.
Tantangan juga membangun sikap tanggung jawab, kemandirian dan kreativitas, disiplin dst. Kita tinggal mengukur dan mengembangkannya sesuai kompetensi pelajaran.
Kedua, eksplorasi. Suatu langkah dan kegiatan, guru atau siswa dalam mencerna/merekaya konten/materi ajar.
Dalam poin ini diperlukan fokus dan perencanaan serta sumber lain dan referensi yang lebih kaya.
Dengan resiko bahwa akan memakan waktu lebih lama dari biasanya. Namun ini tetap bisa disiasati denga cara cara yang sederhana.