Lihat ke Halaman Asli

Taufiq Sentana

Pendidikan dan sosial budaya

Sajak Bulan Penuh

Diperbarui: 7 Oktober 2022   23:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pundak zaman yang keruh. Di atasnya bulan penuh. Padang gersang diguyur hujan. Putik putik bunga bermekaran pada musim yang pertama.

Bulan penuh di langit dan api Persia telah padam, jahiliyah yang kelam ditimpa cahaya, merasuk ke inti cahaya, dari wahyu pertama "iqra bismi Rabbikallazi khalaq":

Bacalah dengan nama Tuhanmu yang memulai penciptaan manusia dari segumpal darah (yang menempel)! 

Pada lambaian bulan penuh, kita merengkuh rindu yang jauh, namun seakan ia di sini. 

Salawat-salam atas Baginda: Nurul huda wa badruduja.... 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline