Lihat ke Halaman Asli

Taufiq Sentana

Pendidikan dan sosial budaya

Puisi dan Debu

Diperbarui: 15 September 2022   18:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sebab debu bukan ketiadaan, maka puisi pun begitu, ia bagai setitik kesediaan untuk mencerna kehidupan.

Debu yang halus dan ringan,  seakan tak bernilai kemuliaan, maka begitu pun puisi, ia isyarat mantra dan sastra lama yang sarat inspirasi.

Puisi dan debu bertabur di ufuk jiwa, mencibir dan mencerca waktu hanya membawa petaka. puisi meyelaraskan jiwa. debu mewarnai hakikat pencarian.
Puisi menyadarkan diri. debu menginsyafkan jiwa tentang penerimaan

Debu debu terbang bertabur,  dan mungkin hilang. Puisi menyinggahi sukma dan menetap di sepanjang jalan yang ditumbuhi pikiran. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline