Menjelang siang ke bilik suara. Membawa kartu suara yang bukan dicoblos, untuk dimasukkan ke kotak suara. Aku hanya membawa selembar kartu ke bilik suara.
Kotak kotak tersusun lima untuk memilih siapa yang menjadi kepala desa (geuchik). Di kelurahan Drien Rampak. Aceh Barat
Satu kartu suara telah aku masukkan dalam masa beberapa detik saja, setelah antre 5 menit sebelumnya.
Satu suara untuk kepentingan yang panjang, bahkan ke ujung hisab yang sakral.
Aku meninggalkan bilik suara. Semoga suara yang tersimpan di kotak tadi menjadi saksi yang baik untuk perbaikan desa/gampong kami.
Sesampai di rumah, suaraku jadi serak. Mungkin akan normal lagi setelah perhitungan suara nanti.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI