Lihat ke Halaman Asli

Taufiq Sentana

Pendidikan dan sosial budaya

Hujan Sore Jatuh di Taman

Diperbarui: 30 Agustus 2022   15:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hujan Sore Jatuh di Taman
===

Hujan sore jatuh di taman
Aku berjalan sendirian, pelan pelan.
Kubiarkan titik titik hujan yang berat menimpa kepala ini, di dalamnya banyak kenangan bersama hujan dan kemarau yang dulu.

Sekarang,  kepalaku jadi dingin di sisi taman. Aku menatap orang orang yang lalu lalang, yang berjalan cepat,  berlari kecil, tak memakai payung.

Aku menyusuri taman, mengelilingi taman. Hasratku menangkap dialog sepi dan resah dari bunga bunga yang basah, tangkai tangkainya yang bergetar oleh cemburu, dan tak bisa aku jelaskan.

Ooh, tetiba pikiranku jadi hujan yang sore, yang menimpa taman kota, merambah di jalanan aspal yang keras, menyusup ke tepian senja.

Dan aku melihat bayanganmu jadi uap yang melekat di jendela kaca. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline