Lihat ke Halaman Asli

Taufiq Sentana

Pendidikan dan sosial budaya

Tentang Puisi Romantis

Diperbarui: 5 Juni 2022   22:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rembulan telah pergi, ilalang kering dihempas angin. Apakah masih ada puisi, sepotong barisan sepi yang mengancam. 

Malam telah mencuri kuncup bunga, angin malam menimpa kenangan lama. Kulit kulit pohon telah mengelupas, apakah arti puisi yang romantis.

Jembatan jembatan besi telah menjadi layang layang. Jalan protokol yang ramai, menuju cinta mahaluas, yang sunyi. 

Dari buruh pabrik yang pulang sore, dan penyapu jalan yang setia, atau penambang emas yang menggali lubang tanpa jaminan hidup, puisi romantis itu mewujud rupa dalam ragam makna, membelah cinta mahaluas. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline