Lihat ke Halaman Asli

Taufiq Sentana

Pendidikan dan sosial budaya

Khalil Gibran dan Perempuan

Diperbarui: 22 Mei 2022   10:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perempuan itu telah menjebak dengan matanya yang dalam,  diam dan menghanyutkan. 

Dia tak bisa lagi keluar sampai ia mengingkari semua candu dan gairahnya. 

Perempuan itu begitu gemas memeluknya, menaburinya dengan sinar cerlang, kepuasan dan harapan yang segar. 

Namun Khalil Gibran telah menutup matanya dari perempuan tadi, yang disebutnya wanita, ia talah membalikkan badannya dan membiarkan perempuan itu di pulau kelupaan,  tanah kekosongan dan kehampaan.

Khalil Gibran telah menarik hatinya.  Melepaskan jubah cintanya dan membiarkan perenpuan itu berjalan semdirian dengan bayangannya sendiri. 

Demikian, menurut sang penyair bahwa perempuan itu hanyalah bayangan,  yang ia sangka tujuan. Itulah dunia, waspadalah terhadapnya, dia ujian. Hinaan atau kemuliaan. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline