Ibu kota mencari anaknya. Dia telah menyiapkan semua hidangan. Senja yang jinak dan pagi yang merekah. Malamnya adalah mimpi yang membakar lemak.
Ibu kota tak bisa tidur. Kepalanya disusun di atas semua kehidupan. Jaringan saraf yang padat dan sibuk. Lapar dan dahaga. Kaya dan miskin berlomba membuat imaji sukses. Gambar gambar yang aneh di jagat digital dan televisi. Iklan iklan yang begitu massif, membela hasrat membeli.
Apakah ibu kota akan mati tanpa tiang tiang besi dan atap beton?
Entahlah... Salam kepada ibu, kotamu!