Lihat ke Halaman Asli

Taufiq Sentana

Pendidikan dan sosial budaya

Meugang, Tradisi Sejak Rarusan Tahun di Aceh

Diperbarui: 31 Maret 2022   11:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Fami. M. Suasana pasar di Hari Meugang. 2019. Ilustrasi humaniora. Kompasiana.

Meugang, Tradisi Ratusan Tahun di Aceh

=====

Meugang di Aceh sudah mengakar kuat dalam kultur masyarakat. mereka mensiarkan tradisi meugang ini sejak ratusan tahun yang lalu.

Konon,  sejak Kesultanan iskandar muda, abad 18, disebut juga sejak awal masuk Islam di Aceh sekitar 7 sd 11 Masehi

Pada masa itu para sultan dan pejabat kesultanan, serta saudagar,  memberikan daging kepada masyarkat pada waktu waktu Istimewa dalam Islam,  utama pada jelang Ramadan,  Idulfitri dan Idul adha.

Kebiasaan ini terus berlangsung sampai sekarang. Tetapi sudah menjadi tradisi antarwarga dan keluarga. pemerintah umumnya memfasilitasi dari segi tempat, pemeriksaan hewan (sapi dan kerbau)  dan penentuan harga serta waktu agar tertib.

Waktu meugang biasanya dua hari sebelum masuk Ramadan atau lebaran. budaya ini juga menjadi warna khas di kantor,  dengan sebutan bonus uang meugang.

Masyarakat menikmati suasana ini dengan keakraban bersama keluarga, berbagi kepada orangtua dan mertua.

Bagi yang berjauhan dan tidak sempar bertemu,  biasanya mengirimkan uang meugang saja untuk dibelikan daging dan dimasak dengan khas Aceh atau khas nasional.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline