Mata kaki terbentur waktu. Lalu menghitung kembali jarak mata kaki ke radius sepi tak bertepi.
Mataku tak melihat apapun, kesadaranlah yang menangkap cahaya saat ia menimpa objek-benda.
Mungkin mata kaki tidak membutuhkan cahaya. Tapi arah langkahnya menyusur cahaya, hingga sampai ke ujung titian.