Lihat ke Halaman Asli

Taufiq Sentana

Pendidikan dan sosial budaya

Analogi yang Dangkal

Diperbarui: 24 Februari 2022   19:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Analogi yang Dangkal

****


seorang pembesar berdalih
untuk menguatkan pentingnya harmoni
dengan penertiban suara azan
(mungkin sekarang menertibkan suara,  entah 20 tahun lagi),


hingga keluarlah putusan
yang membatasi
agar nyata wujud toleransi
di setiap aspek hidup anak negeri.
akhirnya dia beranalogi, mungkin di pikirannya muncul suara menggonggong
sehingga suara itu dia bandingkan
dengan suara azan yang tidak ditertibkan
yang terasa "mengganggu,  seperti suara binatang yang menggonggong itu.

pembesar kita adalah representatif pikiran rezim, sehingga nalar dan narasinya yang dangkal menununjukkan
lemahnya konsep rezim dalam membangun masyarakat,  alih alih mencapai visi revolusi mental dsb.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline