Lihat ke Halaman Asli

Taufiq Sentana

Pendidikan dan sosial budaya

Di Bawah Jembatan Kota

Diperbarui: 7 Februari 2022   19:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jembatan Kota

*****

aku berhenti di bawah jembatan kota. hujan deras. dan angin kencang. aku sedang berjalan kaki. menghitung jarak bangunan dan kesepian. menyimpan sepi dari hutan yang jauh.

Orang  orang berlarian. berjalan cepat. berkendara cepat. lampu lampu bersinar. orang orang begitu ingin cepat sampai ke tujuan.

suara suara bising. suara mesin. suara hujan yang menginjakkan kaki kakinya ke semua arah.

aduh, astaghfirullah,
Jembatan hampir runtuh. aku dan beberapa  orang lainnya merasakan gaduh. mata mereka seperti ingin meloncat cepat cepat.

langit gemuruh. air air menjalar. jalanan tergenang penuh.

Aku berlari. kami berlari beramai ramai
aku menjerit. menjerit kuat kuat. orang orang diam. mata mereka bulat. aku masih menjerit. menjerit kuat kuat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline