Grazy Puisi
*****
Dia telah merelakan dirinya ditarik oleh lumpur itu. lumpur tidak selalu buruk, bukan?. sudah kita tahu terapi lumpur.
dan dia mungkin terjebak dalam lumpur yang hidup itu, mengisapnya dan dia berupaya menjaga keseimbangan. optimis dan bahagia.
Dia tidak membayangkan ada pesawat tanpa awak yang menariknya dengan kuat, karena mungkin tidak berarti.
dia juga tidak membayangkan ada sederet tampilan hologramik yang berkisah tentang petualangan orang orang terdahulu dalam menaklukkan hutan.
Dalam keperluannya, tangkai tangkai bebuahan dan daun daun melingkar di atas kepala. dia telah berupaya melompat, memanggil orang orang yang lewat melintas sesekali. tapi ia bagai di ruang kaca, kedap suara tanpa terlihat apapun.
intuisinya membentuk bait bait puisi dari
lumpur yang mulai mengeras, dan kakinya mulai terkelupas.
sesaat lagi, pikirnya, kesuburan akan datang seiring dengan kesabaran. dia telah mencium aroma padang hijau.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI