Lihat ke Halaman Asli

Taufiq Sentana

Pendidikan dan sosial budaya

Ritme dan Gairah dalam Menulis

Diperbarui: 1 Februari 2022   09:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri. Sesi coaching menulis kreatif. Ilustrasi.Kompasiana.

Ritme dan Gairah dalam Menulis
*****

Ada beberapa kejadian yang bisa merusak kegairahan dalam menulis. padahal kegairahan,  sama halnya bahan bakar yang menggerakkan tulisan. mungkin tulisan tetap ada tanpa kegairahan,  tapi tidak membawa rasa ke dalam diri si penulis,  juga ke pembaca.

Prosedur dan ikatan tertentu dalam perjanjian kerja tulis termasuk yang dapat merusak gairah,  karena berdasar pada daya eksternal. keadaan ini tidak selalu buruk selama bisa disiasati.

Pada kasus lain, mengharapkan kegairahan internal saat mood saja,  juga tidak menjamin daya tahan menulis. karena mood itu tidak bisa kita kontrol kehadirannya. yang bisa kita kontrol adalah fokus,  konsentrasi dan alur gagasan yang sedang kita susun.

Dalam menulis catatan ini,  saya menjaga kegairan dan fokus.  saya katakan "menjaga" karena ini adalah tulisan yang saya jaga alur dan ritmenya,  ia tidak bebas seperti puisi.  dan, disebab,  hal dunia tulis adalah bukan hal asing,  maka mungkin saya bisa menjaga gairah tadi.

apa lagi di awal,  saya merasa janggal untuk menyelesaikan tulisan ini. saya merasa apakah tulisan ini akan bermanfaat dan berbeda dari tulisan lainnya? :tapi,  ini contoh bagaimana kegairahan itu bisa dijaga pada kondisi tertentu.

Pada tulisan saya "jangan sakiti masjid kami" itu contoh bagaimana kegairahan dan sentimentil bisa menggerakkan tulisan, selama kita bisa menguasai isi dan struktur yang ingin kita kembangkan: saya pilh puisi,  karena itu lebih spontan dan relatif bebas penyampaiannya.

Dan pada puisi itu,  saya memang merasa sangat bergairah dalam menulisnya, walau tidak mencapai pembaca terbanyak seperti biasa (mungkin karena judulnya terlalu tendensius,  juga tidak jadi PILIHAN),  tapi saya bahagia telah menuntaskannya sebagai bentuk tanggng jawab dan hak pribadi.

Idealnya,  dan seperti yang banyak dianjurkan oleh penulis senior kita di Kompasiana,  di antara karakter tulisan yang baik adalah yang berdasarkan pada pengalaman langsung,  bidang yang dikuasai,  riset secukupnya,  variasi dan ritme menulis.  Insyaa Allah dengan catatan ini,  kegairahan menulis akan terjaga

Bila ada kejadian "Blank", mungkin kita bisa jeda sejenak,  atau mencari tahu sebab Blanknya apa?, apakah karena lintasan gagasan yang tiba tiba hilang?

Begitulah,  kita bisa merefleksi sendiri sambil mengukur daya dan dampak dari tulisan itu.

salam semangat selalu!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline