Lihat ke Halaman Asli

Taufiq Sentana

Pendidikan dan sosial budaya

Mencatat Sebuah Kota

Diperbarui: 22 Januari 2022   09:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

mencatat sebuah kota

***

aku mencatat dan membuka lembaran lembaran kota utama Alfarabi.

oh,   itu seperti sintesa wajah kota lama Yunani dan kisah kisah Persia, yang dicerna lagi dengan murni.

di kitab mashurnya, dia merangkai madinah fadilah sebagai realisasi kota ideal,  suatu manifestasi profetik
pada ritmik pengabdian di wadah kehidupan  dunia.

kaum cendikia,  awam dan jelata atau para aghniya dan penguasa (semuanya)  memakai selendang zuhud yang halus,  kain sabar yang tipis dalam jalinan interaksi  yang harmoni dan madani.

dari interaksi yang saling memengaruhi (arti masyarakat), kota  utama Alfarabi mencapai realisasi akal-budi, melebihi premis premis falsafi dan nalar nalar kosong.

Dia Menyindir kita dalam  FirmanNya :

inhum illa yazhunnun,  mereka hanya mengira ngira : menyangka telah membangun kota kota dan menyalakan cahaya di sepanjang malamnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline