Lihat ke Halaman Asli

Taufiq Sentana

Pendidikan dan sosial budaya

Tagihan Listrik

Diperbarui: 10 Januari 2022   19:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tagihan Listrik

******

Tambang tambang batu bara penambah daya listrik ada disini. tenaga uap. tenaga yang diambil dari 5000an hektar tanah. hutan hutan telah digadai. hempasan matahari seperti langsung menimpa kepala. Hanya sebagian kecil  lahan yang direklamasi dan revegetasi.

dan debu debu tersimpan dalam endapan partikel udara,  berbulan,  bertahun,  dan iklim tepi laut jadi berkerut, akibat muntahan berton limbah.

Aku hanya mendapat tagihan listrik. seperti bulan lalu, sampai esok juga. tagihan tanpa subsidi. untuk kolam renang. AC terbaik. kulkas. perkakas rumah dan perkakas kebun, lampu taman, pompa air dan lain lain.

aku tidak bisa menolak tagihan itu
walau kawat kawat listrik di rumah kami telah tua,  tagihannya semakin tinggi saja.

apakah hidup hanya untuk menyelesaikan tagihan?  bisa ya.


atau sekadar menunda kekalahan
tentang sumber daya?

***
aku melipat kertas tagihan itu,
yang diprint di tempat, dislipkan dekat jendela,  sedereran angka,  dengan catatan,  mesti lunas sebelum tanggal 21.

***
Istriku melipat pakaian,  kemarin kami baru cerita tentang tagihan itu,  dan tagihan lainnya, terkhusus bea pendidikan TK, sekolah dasar (juga SMP)  dan SMA




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline