Lihat ke Halaman Asli

Taufiq Sentana

Pendidikan dan sosial budaya

Narasi di Gerbang Abadi

Diperbarui: 7 Januari 2022   00:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Narasi di Gerbang Abadi

*****

aku hanya musafir,  bukan seonggok dogma psikologi eropa,  sekumpulan stigma superego, libido dan ilusi yang mengontrol.

ya,  hanya musafir, dari kumpulan musafir dan aku menjadi setitik pasir dari hamparan pasir, yang terus mengecil di balik penjelajahan galaksi, aku terurai diantara ruang kosmos semesta yang terus melebar.

aku musafir yang mengitari orbit
bukan sekeping dogma dalam kebebasan yang membakar.

aku mengitari jamuan kehidupan
menjangkau layar layar pencarian.


aku menelusuri tepian sunyi gerbang keabadian,  tanpa rumus rumus kuantum
aku hanya belajar mengeja sistem orbit
agar aku tidak terpental dan luluh lantak.

dan aku bukan seonggok materi yang binasa begitu saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline