Lihat ke Halaman Asli

Taufiq Sentana

Pendidikan dan sosial budaya

Cemburu pada Chairil

Diperbarui: 6 Januari 2022   23:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Cemburu Pada Chairil

*****

Ekspresinya yang  kental-lestari
bukan semata puisi puisi
sebab puisi dan sajaknya
tidak banyak:
namun semua menjadi
jembatan dimensi
dari masa ke masa
entah sampai kapan,
mungkin sampai
ke seribu tahun lagi.

Terbersit kata eyang Sapardi
puisi chairil seperti datang
dari masa depan,
masa yang telah disentuh
oleh Chairil pada jelajah murni
kedalaman baitnya:
luapan diri paling inti,  bukan semata lirik
tapi ringkik jiwa yang menggedor, meronta,  mencari jalan kehidupan.

Oo,  aku jadi cemburu pada Chairil, Chairilanwar (arti namanya: penerang terbaik) "
mungkin Chairil seperti terkucil
karena kejalangannya,
tapi ia telah menjadi kandil
bagi peremajaan jagad puisi kita

***

Baca juga: andai chairil bersama kita 

https://www.kompasiana.com/taufiqsentana9808/61775a42dfa97e0c745f0862/andai-chairil-bersama-kita

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline