Lihat ke Halaman Asli

Taufiq Sentana

Pendidikan dan sosial budaya

Pemabuk Rindu

Diperbarui: 29 Desember 2021   22:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pemabuk Rindu

*****

waktu waktu telah dihimpit sempit
penat ragawi mengait ngait
bulan ingin digamit
pada malam sekelumit.

risau dan kacau memicu gerah
arah arah telah terbelah
jadi jarak ke ujung lengah
malam jadi payah
bulan seperti jatuh.

bulan menimpa si pemabuk,
terhuyung dalam bayang yang lapuk
segala kecamuk mematuk matuk
di matanya sisa rindu yang kabur berlabuh.

(baca juga : psikologi rindu https://www.kompasiana.com/taufiqsentana9808/61619cfa24da9269e0411613/psikologi-rindu )

dia membawa tubuhnya
membawa semua dari tubuhnya
lelah dan pahit. gairah dan duka
isi tubuhnya sinyal sinyal menyala
rindunya seperti deretan tirai cahaya

mungkin dia terlena
terjebak pada mabuknya
dan jeratan dunia melilit di kakinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline