Lihat ke Halaman Asli

Taufiq Sentana

Pendidikan dan sosial budaya

Sore Hadir di Kotaku

Diperbarui: 29 Desember 2021   17:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sore Hadir di Kotaku

*****

Segelas kopi yang tak lagi panas
dan langit sendu,
sore bercengkrama di kotaku
kota tuah dan sejarah
kota muara segala singgah
kota Meulaboh.

di kota ini,  semua berlabuh
harap dan mimpi telah ditabuh

muda mudi tetap gemuruh
menjaga tradisi nilai yang mungkin keruh

kota Meulaboh dikukuh sebagai kota tasawuf, berharap nilai nilai sosial tiada redup, walau jiwa jiwa diracau candu kota dan asap dunia.

Sore turun perlahan
senja mengintai
pantai pantai pernah sepi
sungai sungai mencari jernihnya
dan tanah tanah menjadi tambang.

( baca juga yuk : https://www.kompasiana.com/taufiqsentana9808/6158440706310e5f9f3580e2/pinggir-kota-meulaboh-dan-sepenggal-senja )

sore ini masih kuteguk segelas kopi
tak lagi panas
dan gigiku berdenyut
seperti denyut kotaku,
Meulaboh,  

kota pahlawan. kota sejarah.

Baca lengkap :https://amp-kompas-com.cdn.ampproject.org/v/s/amp.kompas.com/stori/read/2021/10/07/110000779/asal-usul-nama-dan-sejarah-meulaboh?amp_js_v=a6&_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%3D#aoh=16407734316775&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&_tf=From%20%251%24s&share=https%3A%2F%2Fwww.kompas.com%2Fstori%2Fread%2F2021%2F10%2F07%2F110000779%2Fasal-usul-nama-dan-sejarah-meulaboh

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline