Akar Puisi dan Simphoni
*****
Puisiku mengakar
dari rasa padu religi
dan akal sunyi.
menjalar-menjelma
pada wujud kedirian
dalam lirik pencarian,
sufisme dan persengketaan
antargenerasi.
pada lirik lirik yang ketat
aku pernah berkutat
di sana kupatut makna peristiwa
dan pengertian pengertian
aku masih tak menolak lirisme
tapi wadah ekspresi seakan
melebur pada perspektif ruang sejarah
pada budaya massa, yang pop, massif dan kolosal.
aku mengarak sejarah puisiku sendiri
dari akar paling murni, ke simphoni,
ke hakikat sosial yang lebih luas
pada gejala gejala modernitas
dan upaya manusia
untuk mengkristalkan dirinya.
puisiku meronta dari sekadar kepingan tubuh ke eksistensi yang utuh
di jalinan kasat ruh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H