Lihat ke Halaman Asli

Taufiq Sentana

Pendidikan dan sosial budaya

Cerita Sebatang Pohon: Untuk Ibu

Diperbarui: 22 Desember 2021   00:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Cerita Sebatang Pohon: Untuk Ibu

*****

Tentu aku bukan sebatang pohon
tapi mungkin aku bisa disebut
ingin seperti pohon. tumbuh.rindang.berbuah.berbiak dalam peristiwa waktu.  lalu aku jadi pasrah dalam tangan tangan besi di pabrik pabrik.

mereka melumatku sedemikian rupa. hingga aku lupa tentang pohon.  aku jadi keping keping kubik,  menjadi potongan persegi dan lembaran lembaran triplek,  aku bahkan terserak jadi serbuk dan menjelma lemari daur ulang.  akupun jadi lembaran kertas,  bahkan kertas tisu toilet.  

Tapi aku hanya selalu senang menjadi lembaran buku,  yang mengisahkan serat serat kejiwaan dan kegelisahan akar pohon. aku mengenang itu semua.

 mengenang saat saat hujan lebat yang datang.  atau para penebang yang garang dan penambang penambang yang membongkar semua rahasia tanah dan lembah lembah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline