Lihat ke Halaman Asli

Taufiq Sentana

Pendidikan dan sosial budaya

Guru: Seni dan Transformatif

Diperbarui: 22 November 2021   17:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

" Yakadul muallimu ayyakuna nabiyya"(hampir saja, serorang guru menjadi nabi):pepatah lama.

*****

Guru : Seni dan Transformatif

Seni melambangkan keindahan, keserasian, kejelian, pengalaman dan penghayatan. 

Bagi yang pernah menolak seni secara mentah, maka ia telah menapikan harmonisasi dalam struktur hidup kita, dari anggota tubuh, sistem galaksi, tata warna tumbuhan atau ragam desan lainnya.

Dalam kaitannya dengan tugas keguruan, poin di atas mengisyaratkan bahwa mengajar dan mendidik siswa juga erat dengan nilai seni.

Mungkin sebagai seni tertinggi, karena tugas guru diantaranya adalah memediasi interaksi antarsiswa dan lingkungan belajarnya secara kompleks, bertahap dan dapat diukur, dalam wujud  produk atau perform dan value.

Tentu tidak mudah untuk sampai pada level ideal tadi, butuh latihan yang panjang, sikap reflektif dan daya belajar yang terus terasah.

Sebab, sedikit sentuhan "seni" dari racikan sang guru seakan membuka jembatan panjang bagi kemajuan anak didiknya, baik secara intelektual ataupun sosial.

Kita tidak tahu, dari bagian interaksi mana yang paling berkesan bagi pembangunan jiwa dan karakter siswa pada kemudian hari, dan  itu akan jadi amal transformatif bagi sang guru, sekaligus menjadi amal abadinya pula.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline