Lihat ke Halaman Asli

Taufiq Sentana

Pendidikan dan sosial budaya

Ulasan: "Gawai Kepanasan", Puisi Santai dan Satir dari Pical Gadi

Diperbarui: 17 November 2021   23:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.unair.com.ilustrasi

"Dalam pandangan Pical, kejadian Gawai Kepanasan, sebagai dominasi budaya pop dan teknologi tinggi yang digandrungi generasi muda sekarang".

*****

Puisi Pak Pical yang berjudul "Gawai Kepanasan", menjadi perlambang dari fenomena sosial kita pada era teknologi tinggi. Puisi itu terbit di Kompasiana tadi pagi.

Pilihan diksi, gaya dan nada dalam puisi itu mengundang rasa untuk sedikit mengulasnya, sebagai upaya tradisi yang baik dalam mencerna dan berapresiasi.

Pical mengawali dengan kalimat spontan dan langsung,"generasi multitasking..........", yang serba tertutup saat gawainya terbuka, walau hatinya terbuka

Sayangnya, saat gawainya tertutup hatinyapun ikut tertutup. artinya berasa semua hampa tanpa makna, hilang bahagia dan pesona. gawai telah teramat mengikat hati si generasi muda.
:sedang inderanya tetap terbuka.

Puisi satir umumnya memang disampaikan langsung, spontan dengan bahasa lugas/santai. Diksi diksi yang dipilih Pical pada bait selanjutnya adalah bahasa lugas, mudah dikenal, dengan sedikit pertimbangan pada diksi yang tidak ketat.

Biasanya, satir ditujukan kepada penguasa zalim, atau setidaknya pada kondisi yang mendominasi. Dalam pandangan Pical, kejadian Gawai Kepanasan, sebagai dominasi budaya pop dan teknologi tinggi yang digandrungi generasi muda sekarang.

Kecenderungan ini mungkin menggelisahkan si penyair,tentang sikap santun, disiplin kerja dan belajar yang bisa terabaikan, sehingga menjadi generasi abai kelas kakap yang multitasking.

Dokpri.potongan puisi Pical Gadi.Kompasiana.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline