Lihat ke Halaman Asli

Taufiq Sentana

Pendidikan dan sosial budaya

Malam Tanpa Pesta

Diperbarui: 13 November 2021   22:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

malam tanpa pesta

(siaran tv analog yang kabur)
tiba tiba malam hadir
dari kota yang dijebak lumpur
semua dinding dinding telah kusam
berdebu dan lapuk.

iklan tersaji pada
gambar sepatu, tas dan gincu
dalam panorama modernisme
dalam kosa kata global

pada layar media yang
muncul di genggaman pun sama
dan lebih mencengkeram pula
atau lebih memuaskan
cairan otak
dengan impuls hiburan,
(semacam ekstase kejenuhan
di himpitan materialisme).


dan semua telah dikalkulasi
berapa kapitasi dan monetasi,
berapa endors, berapa subscribe, berapa  view, berapa follower,
dan berapa digit jadi duit.

malam telah menyimpan
dan merekam semua pesta
malam tak butuh pesta
semua siaran telah kabur
semua berita telah hambar

(ah biarlah, ambil pestamu,
dan malam untukku).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline