Lihat ke Halaman Asli

Taufiq Sentana

Pendidikan dan sosial budaya

Jangan Kau Tunggu Cahaya

Diperbarui: 25 Oktober 2021   23:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

jangan kau tunggu cahaya
sebab ianya selalu sedia
engkau hanya perlu mengenal
dan merengkuhnya,
cahaya telah mengikat kita semua.

cahaya yang paling dalam adalah kesadaran, realitas "dalam" yang jarang kita masuki dan rasakan dengan utuh. sebab, kehidupan kita yang mekanik
merenggangkan entitas diri, lalu kitapun membangun sekat sekat virtual
yang  semakin "nyata".

itulah harga cahaya
kesadaran bagian termahalnya.
mata dapat melihat benda yang ditimpa cahaya dikarena ada kesadaran,
tanpa kesadaran semua hitam.

kita semua diikat cahaya
di sinapsis saraf ada cahaya
di semesta luar ada cahaya
di peristiwa daun ada cahaya
di siklus hujan ada cahaya
di kehidupan penuh cahaya,
jangan engkau menunggunya
sebab ianya selalu sedia,
engkau hanya perlu
mengenal dan merengkuhnya
dengan sepenuh sadar.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline