Lihat ke Halaman Asli

Taufiq Sentana

Pendidikan dan sosial budaya

Bulan Penuh di Hatiku

Diperbarui: 21 Oktober 2021   21:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bulan Penuh di Hatiku

Bulan penuh di hatiku
walau mata risau menjangkau
selaksa warna perak dan emas
memantik harap yang lain.

di hatiku bulan penuh
walau galau mencabik
dan badan remuk
penuh bulan
membingkai bilik jiwa.

malam pucat telah lewat
bulan mati telah pergi
rindu yang tebal
telah terkawal
dalam kembara asyik.

rumput rumput liar
biar menjalar
tangkai tangkai kering
biarkan patah
semua makna telah dicecap
bulan penuh sudah tertangkap.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline