Jiwa Berontak
Pada kelana yang takjub,
gelap, sesak, jiwa berontak
ia bagai jendela yang tak terbuka
Pada keruh langkah yang payah,
pengap, dan pasrah, jiwa berontak
ia bagai taman kering
menanti hujan.
Pada badan yang menjebak jiwa
akal dan pertimbangan
membuka jalan, menyingkap sangsi
agar jiwa tiada berontak
Bumi mewarnai pengalaman jiwa.
jiwa terpuaskan dengan kehalusan,
kebenaran dan kearifan: tanpa itu, jiwa berontak dan terus memberontak dalam sadar atupun tidak.
_dan puisi
ataupun pengetahuan
hanya kendara jiwa
agar sampai ke puncak,
meredam gelap dan sesak_
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H