Hujan pun turun
ramah dan ceria
setelah panas
yang membakar kulit
Hujan turun sekadarnya
bercakap sebentar
dan menoleh ke
tanah tanah tambang
sambil membasahi
jalan jalan aspal.
Hutan hutan dirambah
pohon pohon dibakar
bukit bukit menipis
dan hujan turun pelan pelan
menginap di setiap celah kesunyian.
Hujan masih turun,
dengan kaki kaki kecil yang manja
berlarian dengan angin genit
orang orang sibuk sendiri
kita sibuk sendiri.
Aku menulis ini
tentang hujan tadi
yang bisa menjadi ganas kapan saja
sesuai perlakuan kita
dan Perintah Tuannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H