Lihat ke Halaman Asli

Taufiq Sentana

Pendidikan dan sosial budaya

Penyair Lama dan Penyair Baru

Diperbarui: 6 Agustus 2021   20:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Penyair lama
menyimpan peristiwa, nada dan makna
ia menyukai kata kata ini:
Rindu
hujan
daun
syahdu
laut
gelombang
angin
pasir
rumah
pulang

Penyair baru
menyimpan peristiwa,
menemukan makna
menyusun nada lain.
ia menyukai kata kata ini:
wah!
O
aduh.
dada
mastadon
industri
lipstik
komputer
jalan jalan
pergi
Penyair lama
percaya pada dokumen liris, impresi metafora.
Penyair baru melacak dokumen dokumen itu dari laci kepalanya
dan membiarkan setiap metafora mengembara dari tema atau menuju tema atau ke tempat lainnya
dalam gairah yang sama pada kata.

Penyair lama dan penyair baru
tetap setia pada gairah kata, bahkan untuk tujuan tujuan yang paling gelap
dan berjanji untuk sampai ke harapan harapan yang digambarkan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline