Semakin berkembangnya teknologi dan informasi yang mendukung kemudahan dalam melakukan transaksi jual beli, banyak sekali terjadi kasus-kasus yang semakin marak terjadi yaitu penipuan terhadap transaksi jual beli online. Ini terjadi terhadap seorang beinisal NR (37) yang menjadi korban penipuan dengan menanggung kerugian sebesar 80 jt, dengan niat awalnya ingin membeli sebuah mobil di salah satu jual beli mobil rekan kerjanya. Karena tertarik dengan mobil tersebut lalu NR menghubungi rekan kerjanya untuk menanyakan lebih lanjut terhadap kondisi mobil tersebut.
"Saya awalnya ingin mencari mobil second atau bekas untuk keperluan bepergian keluar kota, lalu rekan kerja saya menawarkan mobil yang sesuai dengan harapan saya, setelah itu ia langsung menghubungi pihak pemilik showroom nya untuk diproses lebih lanjut dan akan segera untuk di kirim" ujar NR.
Setelah menghubungi pihak showroom, lalu temannya menyuruh NR untuk melakukan proses transaksi secara online melalui rekening elektronik jika dia sudah cocok dengan mobil nya agar segera diproses pengiriman. Setelah proses transaksi online selesai serta menunggu konfirmasi dari pihak showroom akhirnya ia di hubungi kembali bahwa mobil akan di kirim 3 hari lagi dikarenakan ada kendala perbaikan terlebih dahulu serta rekan kerjanya meminta uang tambahan untuk biaya proses perbaikan sebesar 1 jt.
Lalu NR dengan percaya diri lalu dia melakukan transaksi kembali dengan nominal uang yang telah di tetapkan dan ini membuat NR merasa percaya karena rekan kerjanya ini tahu bahwa dia bekerja secara professional serta dapat di percaya oleh teman - temannya di kantor. Setelah melakukan transaksi dan menunggu selama 3 hari semenjak proses transaksi itu terjadi, rekan kerjanya dan pihak showroom pun tidak mendapatkan respon baik itu lewat chat maupun telpon.
"Sudah saya hubungi beberapa kali setelah melakukan transaksi tersebut, tetapi tidak ada satupun jawaban dari pihak showroomnya maupun rekan kerja nya" terang NR.
Dia merasa was-was dan cemas bahwa ia telah merasa ditipu oleh rekan nya, lalu dia mengecek akun medianya dan ternyata tidak tercantum nama showroom maupun tempat jual beli mobil second, setelah itu NR merasa menyesal karena telah tertipu oleh rekan kerjanya hingga dia meraup kerugian sebesar 80 jt dan mobil yang di inginkan pun hilang akibat terlalu percaya dengan temannya.
Setelah beberapa jam ia tertipu NR mencoba menyebarkan kasus ini ke media nya untuk menghimbau agar berhati-hati dalam melakukan transaksi online tersebut. Ternyata setelah NR mengunggah kasus tersebut banyak juga teman - teman di media nya menjadi korban penipuan melalui kolom komentar postingannya.
Melihat dari banyak kejadian yang telah NR alami serta melihat dari laman komentar nya, bahwa masih banyak kasus penipuan transaksi online jual beli yang serupa, belum lagi saat ini banyak orang - orang yang sangat mudah terpancing dengan barang maupun jasa jual beli online sehingga banyak terjadi penipuan. Jika dilihat dari kasusnya bahwa penipu ini berkedok jual beli mobil bekas ini terlihat dari beberapa postingan yang tersebar telah menawarkan harga murah untuk di lelang, sehingga ini menarik perhatian orang lain untuk membeli mobil tersebut hingga berujung tertipu oleh rekan kerja sendiri yang tidak bertanggung jawab.
Walau begitu NR merasa mendapatkan pelajaran yang telah dia lakukan, bahwa hal itu memang sudah menjadi jalannya. Tapi dengan ikhtiar dan sabar, NR berharap agar penipuan seperti ini tidak terulang kembali pada orang lain, serta selalu waspada kepada pihak - pihak yang mencurigakan dan lebih baik mencari barang secara langsung ke tempatnya agar tidak terjadi hal-hal yang diinginkan.