Pulodarat, Kab. Jepara (03/02/2021) - Produktivitas pada ternak sangat dipengaruhi oleh penerapan manajemen pada sebuah peternakan. Kesehatan ternak menjadi salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi produktivitas ternak. Bulan Januari menjadi puncak dari musim hujan, dimana resiko peningkatan penyakit pada ternak unggas meningkat.
Penyakit yang menyerang ternak dapat menghambat pertumbuhan serta dapat meningkatkan resiko kematian pada ternak unggas. Selain itu penyakit pada ternak unggas ada juga yang bersifat zoonosis atau dapat menular dari ternak unggas ke manusia.
Oleh karena itu masyarakat perlu memahami gejala penyakit yang terjadi pada ternak unggas serta dapat melakukan pencegahan. Salah satu upaya pencegahan penyakit pada ternak yaitu dilakukan vaksinasi pada unggas.
Vaksin merupakan virus yang menjadi patogen penyakit yang telah dilemahkan sehingga ketika diberikan ke ternak unggas antibodi tersebut akan mengingat dan melawan dari patogen tersebut sehingga membentuk kekebalan tubuh.
Salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas unggas yaitu genetik dan lingkungan. Seleksi bibit merupakan upaya untuk mendapatkan unggas yang memiliki genetik bersifat unggul. Sifat tersebut yang dapat berdampak dari hasil produktivitas kedepannya. Masih kurangnya pemahaman masyarakat akan karakteristik dalam pemelihan bibit menjadi hambatan untuk peningkatan produktivitas ternak.
Unggas lokal memiliki potensi yang besar dalam pengembangan peternakan Indonesia. Masih banyak Unggas lokal yang kurang dikembangkan, kebanyakan pemeliharaannya masih dalam skala kecil. Sifat genetik asli unggas lokal yang masih kalah dalam hal produktivitas dibandingkan dengan strain ayam broiler dan petelur menjadi salah satu alasan kurangnya peminat dalam memelihara unggas lokal.
Dalam progam Kuliah Kerja Nyata Tim 1 Undip Tahun 2022 Mahasiswa UndiP jurusan S1- Peternakan menjalankan progam yang berjudul "Peningkatan ekonomi di era pandemi melalui peningkatan produktivitas unggas lokal sebagai usaha rumahan dengan program seleksi bibit dan OVK (Obat,Vaksin, dan kesehatan)".
Dalam pendampingan terhadap warga mahasiswa undip memberikan informasi terhadap warga Desa Pulodarat mengenai tata cara pemelihan bibit unggas.
Pemilihan bibit unggas dilakukan dengan memperhatikan karakteristik fisik dari unggas, biasanya dapat dilihat dari bentuk tubuh, kesehatan dan tingkah laku. Mahasiswa tersebut juga memaparkan perbedaan antara bibit yang unggul dan bibit yang kurang baik.
Warga juga diberi pemahaman akan kesehatan ternak dengan memberikan informasi yang berkaitan dengan jenis-jenis penyakit yang menyerang unggas. Proses pendampingan dilakukan dengan diskusi, dimana warga juga menceritakan pengalaman yang pernah dialamai ternaknya serta meminta solusi pencegahan. Mahasiswa tersebut memberi saran-saran berdasarkan pengalaman kuliah di Universitas Diponegoro.