Lihat ke Halaman Asli

Taufiq

Copywriter

Dari Teks Menjadi Suara, Kenalan dengan Text-to-Speech

Diperbarui: 6 September 2024   09:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber : freepik

Mengenal Teknologi TTS

Pernahkah kamu mendengar tentang Text-to-speech? Mungkin tanpa kamu sadari teknologi Text-to-speech sudah sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Keberadaannya pada ponsel pintar membuatnya mudah diakses oleh siapapun walaupun terkadang masih banayk yang belum menyadarinya. Ketika kita membutuhkan penerjemahan online yang menggunakan suara misalnya, maka kita tinggal mengklik ikon speaker pada aplikasi tersebut dan aplikasi tersebut akan membacakan teks yang telah diterjemahkan tadi.

Namun apakah kamu tahu apa yang dimaksud dengan Text-to-speech (TTS)? Apa saja yang dapat dilakukan oleh TTS dan bagaimana cara kerjanya? Simak penjelasannya pada artikel berikut.

Apa Itu TTS

Text-to-speech (TTS) adalah sebuah teknologi yang bisa merubah teks menjadi suara, TTS sering disebut sebagai teknologi "baca lantang" karena kemampuannya mengubah tulisan di komputer atau perangkat digital lainnya menjadi suara. Teknologi ini diciptakan untuk membantu manusia untuk memahami sebuah teks dengan mendengarnya langsung.
Selain itu teknologi TTS juga merupakan teknologi speech synthesis yaitu teknologi yang menghasilkan sebuah suara yang mirip dengan manusia yang didukung oleh Artificial Intelligence dan juga Machine Learning. Kemampuan algoritma Machine Learning membuatnya bisa berbicara layaknya manusia dengan jenis suara laki-laki atau perempuan, aksen bahasa, jeda dan intonasi yang berbeda-beda.

Bagaimana TTS Bekerja

Untuk bisa menghasilkan teks yang menjadi suara, TTS setidaknya harus melewati beberap proses terlebih dahulu, seperti berikut ini:

Mengubaha Teks Menjadi Kata-kata yang Bisa Didengar

Pada fase ini Machine Learning mengubah teks yang berantakan menjadi kata-kata yang terstruktur dan bisa dibaca oleh mesin, pada fase ini Machine Learning juga akan merubah seluruh karakter yang ada pada teks seperti angka, simbol, singkatan, dan sebagainya. Setelah teks dirubah fase berlanjut ke tahapan-tahapan lainnya dan dibagi ke frase-frase berbeda. Pada proses ini Machine Learning akan mencocokan dengan intonasi pada kata per kata.

Melakukan dan Melengkapi Transkrip

Fase selanjutnya dari Text-to-speech adalah setelah melewati fase pertama Machine Learning kemudian akan melakukan koreksi otomatis terhadap ucapan dan intonasi. Lalu sistem akan menghitung berapa banyak fragmen per 25 milidetik di dalam teks. Proses ini dinamakan phoneme processing atau di pemrosesan fonem. Fonem adalah satuan suara terkecil dalam sebuah bahasa yang membedakan arti kata. Setiap bahasa memiliki kumpulan fonem yang berbeda, dan perubahan satu fonem bisa mengubah makna sebuah kata. Proses selanjutnya sistem akan merangkum penyusunan intonasi yang berbeda berdasarkan data fenom yang telah dimiliki.

Mengkonversi Teks Menjadi Suara

Setelah melewati beberapa proses tadi, tahap terakhir tentu mengirimkannya menjadi suara seperti manusia. Text-to-speech akan membaca hasil analisis teks melalui model akustik. Pada tahap ini, sistem mencocokkan setiap fonem dalam kalimat dengan suara yang tepat dan menambahkan intonasi yang sesuai. Setelah itu, suara dihasilkan melalui alat yang disebut pembangkit gelombang, yang bertujuan untuk menciptakan suara yang mendekati suara manusia. Dengan demikian, teks yang awalnya hanya berupa tulisan bisa didengar sebagai ucapan yang alami.

Manfaat Menggunakan TTS Bagi Bisnis

Text-to-speech secara langsung memberikan manfaat pada bisnis, berikut manfaat TTS pada bisnis :

Meningkatkan Layanan Pelanggan

TTS memungkinkan bisnis menyediakan layanan pelanggan yang responsif dan selalu ada selama 24/7, seperti dalam sistem IVR dan asisten virtual. Bisnis bisa fokus memberikan layanan pelanggan yang berkualitas dan secara langsung meningkatkan kepuasan pelanggan.

Menjangkau Lebih Banyak Audiens

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline