Lihat ke Halaman Asli

TAUFIQ HANAFI

Penggila Multimedia, dan bagian kecil dari Universitas Muria Kudus

Mahasiswi UMK Teliti Fenomena Kerasukan dari Perspektif Medis, Psikologis, Kejawen dan Agama

Diperbarui: 11 Agustus 2024   12:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentaai Pribadi

Kudus -- Mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK) meneliti fenomena unik dan juga menarik. Penelitian ini mengangkat tema kerasukan dari perspektif medis, psikologis, kejawen, dan agama.

Penelitian ini merupakan wujud dari Program Kreatifitas Mahasiswa Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH). Sebuah program yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Program ini bertujuan untuk mempersiapkan sumber daya mahasiswa yang berorientasi ke masa depan.

Dokumentasi Pribadi

Dalam melaksanakan penelitian, tim PKM ini terdiri dari Qulfatun Ni'mah sebagai ketua bersama tiga anggotanya Nisa Ulfatun (PBI), Karina Putri Agustina (Psikologi), dan Mareta Noor Ahadia (PGSD).

Selama proses penelitian itu, mereka didampingi oleh dosen pembimbing yaitu Arcivid Chorynia Ruby dari Fakultas Psikologi. Karyanya dalam proposal berjudul "Dissociative Trance Disorder (DTD): Kerasukan dari Perspektif Medis, Psikologis, Kejawen, dan Agama" berhasil mendapatkan pendanaan PKM tahun 2024.

Dokumentasi Pribadi

Qulfatun mengatakan, penelitian ini tak lepas dari banyaknya tanggapan masyarakat Indonesia yang tidak mempercayai adanya fenomena kerasukan. Sebagian beranggapan bahwa kerasukan adalah halusinasi semata dan beberapa menanggapi bahwa itu fenomena yang berkaitan dengan makhluk halus.

"Untuk mengungkapnya kami meneliti fenomena kerasukan dari berbagai perspektif bersama para ahli yang sudah menggeluti setiap bidang tersebut," ujar Qulfatun.

Selain Kudus, Qulfatun dan tim juga mendatangi beberapa wilayah seperti Jepara, Demak, dan Semarang. Hal ini untuk mendapatkan narasumber yang ahli dalam setiap bidang dan memahami seluk beluk fenomena kerasukan.

Penelitian yang berjalan selama 4 bulan ini, berhasil memperoleh hasil yang dapat menjawab berbagai anggapan masyarakat sebagai berikut:

  • Ahli medis mendefinisikan kerasukan sebagai disorientasi, kondisi dimana seseorang merasa kebingungan atau kehilangan arah.
  • Ahli psikologis mendefinisikan kerasukan sebagai kehilangan jati diri, gangguan kepribadian majemuk, dan gangguan disosiatif yang latar belakangnya adalah kecemasan.
  • Ahli kejawen mendefinisikan kerasukan sebagai orang yang memiliki emosi dan pemikiran yang terpendam hingga menyebabkan stress, serta orang yang tubuhnya lelah hingga pikirannya kosong dan dimasuki makhluk halus.
  • Ahli agama mendifinisikan kerasukan sebagai gangguan di saraf otak yang menyebabkan jiwanya retak dan disukai oleh jin, dan adanya energi negatif yang terpendam hingga mental terganggu dan menarik jin untuk masuk.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline