Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Taufiqurrahman

Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ no:3289).

Import Daging Sapi VS Kenaikan BBM

Diperbarui: 24 Juni 2015   12:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mengikuti adu mulut PKS dan partai Demokrat kayanya ga ada habisnya. Saling menjatuhkan satu sama lainnya. Banyak kader PD yang terjaring korupsi sehingga elektabilitas partai terjun bebas. PKS juga mulai diragukan kebersihannya, apalagi sekarang ini beberapa kadernya juga mengalami hal sama dengan PD.

Pemerintah saat ini bisa dikatakan miliknya PD karena ia mampu memenangkan suara mayoritas pada pemilu yang lalu. Sedangkan setgab, menurut saya, adalah boneka pemerintah yang harus patuh dan tunduk apa kata pemerintah (PD).

Anis Matta mengatakan, “Survei menunjukkan bahwa 85 persen penduduk menolak kenaikan BBM.” (http://news.detik.com/read/2013/06/05/185013/2266079/10/diterpa-isu-perpecahan-internal-ini-penjelasan-presiden-pks). Kayanya ini lah yang mendasari penolakan PKS terhadap kenaikan BBM dan memasang spanduk penolakan dimana-mana.

Menanggapi hal tersebut, salah satu petinggi PD berujar bahwa penolakan PKS hanya semata-mata untuk mengalihkan kasus impor daging sapi. Jadi bingung, mana yang benar ya? Yang lain juga berujar bahwa sebagai anggota setgab, PKS harusnya menerima karena dia juga pemerintah. Kalau dia menolak berarti dia melawan diri sendiri donk. Nah, kena deh!

Tifatul mengatakan bahwa sikap PKS terhadap kenaikan BBM belum final. Yang ada-ada itu suara arus bawah, sikap resmi partai belum final. Sikap resmi PKS akan ditentukan oleh DPTP partai. Nah, mana yang benar ya? Anis or Tifatul? Ada apa gerangan PKS?????

Ruhut ngomong nih, PKS harusnya dikeluarin aja dari koalisi karena mereka menggunting dalam lipatan, menusuk dari belakang. Mereka itu sekarang cuma pengen buat pencitraan setelah elektabilitasnya menurun drastis karena kasus korupsi dengan para wanitanya. Ihhh, kalau Ruhut ngomong kayanya ga ada lagi deh kesantunan dalam dunia politik. Kalau kaya gini caranya, dari siapa lagi rakyat Indonesia ini mendapatkan teladan yang baik dari para pejabatnya….

Sebagai rakyat biasa, saya cuma bertanya-tanya:

1.Apa sih isi perjanjian koalisi setgab?

2.Apakah anggota setgab harus tunduk dan patuh dengan sikap pemerintah? Masa ga boleh mengkritisi sih?

3.Memang BBM saat ini lebih banyak dinikmati oleh the have saja, tapi apakah kenaikan harga BBM ntar menjamin pelayanan yang diberikan kepada rakyat lebih banyak dan berkualitas? Kalau memang rakyat akan lebih baik, PKS harusnya dukung lah.

Sebagai rakyat, saya cuma berharap, pastinya semua rakyat pun berharap sama, jangan lah kalian korbankan kami demi keuntungan atau reputasi diri atau partai kalian. Kami banting tulang untuk mencari penghidupan, sedangkan kalian sudah hidup begitu mewah. Kami bermandikan keringat untuk recehan; kalian bermandikan parfum untuk dolar. Kami mendapatkan ribuan; kalian dapatkan jutaan bahkan miliaran.

Salam damai rakyatmu,

Taufiq banua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline