Lihat ke Halaman Asli

Taufiq Rahman

TERVERIFIKASI

profesional

Terapi Fasdhu dan Kekuatan Kisah Nyata dari Mulut ke Mulut

Diperbarui: 7 April 2021   07:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi terapi fasdhu yang mirip donor darah. (sumber: kompas.com)

Cuaca siang di Driyorejo, Gresik Kota Baru, Gresik, Sabtu (22/8/20), begitu terik . Namun, meski suhu udara terasa sangat panas, orang-orang terus saja berdatangan. Mereka memarkir mobil berjajar di pinggir jalan. Ada belasan mobil.

Setelah memarkir mobil putih hatchback, saya dan kakak saya segera memasuki bangunan besar bercat kuning yang di depannya ada tulisan besar: terapi fashdu.    

Laki-laki dan perempuan, tua muda terus berdatangan. Ada puluhan. Ada yang sedang di-terapi. Dan yang lainnya sedang duduk di kursi-kursi sembari menunggu giliran.

Terapi itu berlangsung sekitar lima belas menit. Saya tak tahu persis bagaimana pasien diterapi sebab saya memilih tak ikut terapi. Saya memutuskan menunggu di luar -- di pinggir jalan.

Apa itu terapi fashdu?

Terapi fashdu, seperti yang baca dari beberapa referensi dan sumber, adalah terapi totok darah atau memotong urat, yaitu terapi atau teknik pengobatan (alternatif) yang dilakukan dengan cara mengeluarkan darah dari pembuluh darah vena atau arteri dengan cara memasukkan jarum infus ke dalam pembuluh darah. Caranya sama persis seperti mengambil darah dari pendonor darah.

Saya pernah mendengar beberapa potong cerita tentang manfaat terapi fashdu, yakni sebagai pengobatan klasik dan alternatif yang dipercaya dapat mengobati berbagai macam penyakit seperti darah tinggi, asam urat, stroke, kolesterol tinggi, dan sebagainya.

Tak sekedar cerita dari mulut ke mulut, berita tentang terapi fashdu juga diberitakan di beberapa media dan dibagikan di kanal YouTube. Adalah cerita dari mulut ke mulut yang menarik perhatian saya. Mereka mengaku sudah sembuh dari penyakitnya.

Beberapa waktu lalu cerita tentang Yu Jah yang mengaku sembuh dari penyakit gula dan tekanan darah tinggi sempat menjadi topik obrolan WAG keluarga saya.

Begitu senang Yu Jah sebab ia bisa sembuh dari penyakit yang dideritanya sudah sejak lama itu akhirnya menjadi topik obrolan WAG keluarga dan membuat kakak dan istri saya beberapa kali datang ke terapi fashdlu. Setidaknya seperti itulah yang diceritakan istri saya yang lantas membuatnya tertarik untuk ikut terapi.

Yu Jah pernah bercerita dengan antusiasnya. Tentang: terapi fasdhu. Ia mengaku datang ke terapi fashdlu diantar putranya. Sejak beberapa bulan yang lalu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline