Lihat ke Halaman Asli

Taufiq Rahman

TERVERIFIKASI

profesional

Nilai-nilai Gus Dur untuk Pilpres 2019 dan Untuk Indonesia yang Kokoh

Diperbarui: 27 September 2018   09:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: NU Online

Kemarin, Rabu (26/09/18), setelah hasil salat istikharah (salat memohon petunjuk Allah SWT) 9 kiai, putri ke-4 Gus Dur, Yenny Wahid, dan Konsorsium Kader Gus Dur mendeklarasikan mendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.

Usai deklarasi dukungan tersebut, maka, "usai" sudah lah drama berebut simpati keluarga almarhum K. H. Abdurrahman Wahid atau yang akrab kita sapa Gus Dur dan Gusdurian, pengagum Gus Dur.

Seperti diketahui, sebelumnya, dua pasangan calon presiden 2019 tengah memerebutkan simpati keluarga Gus Dur dan kader Gus Dur.

Presiden Joko Widodo adalah Calon Presiden yang pertama kali mengunjungi keluarga Gus Dur pada 7 September 2018, disusul Capres-Cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Sandiaga Uno datang lebih dulu ke keluarga Gus Dur pada 10 September 2018. Tiga hari setelahnya, Prabowo gantian datang ke Ciganjur. Dan kemarin, Rabu (26/09/18), cawapres Ma'ruf Amin adalah kandidat yang terakhir mengunjungi keluarga Gus Dur.

Usai kedatangan Ma'ruf Amin itu, maka, berarti, seluruh capres dan cawapres Pilpres 2019 telah sowan semuanya ke keluarga Gus Dur.

Pertanyaanya: mengapa seluruh calon merasa perlu sowan ke keluarga Gus Dur?

Kedatangan seluruh capres dan cawapres Pilpres 2019 ke rumah almarhum Gus Dur memang meninggalkan tanya. Meski mereka mengatakan kedatangannya adalah untuk bersilaturahmi, namun, semua pasti paham maksud dan tujuan sowan mereka, saya kira. Setidaknya, tanda yang paling kentara adalah capres dan cawapres Pilpres 2019 itu tengah memerebutkan dukungan.  

Gur Dur, mantan presiden RI ke-4, yang meski dianggap sebagai tokoh sangat kontroversial karena beberapa kelompok mengenangnya dengan penuh kebencian, tetapi, suka atau tidak suka, nyatanya dukungan keluarga Gus Dur masih dicari dan dianggap sangat penting pada Pilpres 2019.

Gus Dur adalah Gus Dur. Meski beberapa kelompok dan kalangan sangat membencinya, bahkan ada yang mengatakannya "murtad", namun, Gus Dur terlihat tak pernah surut menyuarakan pikiran-pikirannya yang luar biasa. Nilai-nilai tentang kemanusiaan, nasionalisme, kebudayaan, HAM dan isu-isu humanism selalu diagung-agungkan Gus Dur. Ini menunjukkan betapa Gus Dur adalah seorang tokoh.

Gus Dur pernah dijungkalkan. Tetapi, nilai-nilai tentang kemanusiaan, nasionalisme, kebudayaan, HAM dan isu-isu humanism tak pernah terjungkal. Nilai-nilai itu akan abadi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline