Lihat ke Halaman Asli

Sepotong Cerita Indahnya Berlebaran di Kitakyushu - Jepang

Diperbarui: 24 Juni 2015   06:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13818861591371360192

Tidak terdengar gema takbir dari segala penjuru seperti yang biasa kudengar di hari ied ini.  Pun di jalanan, tidak tampak peci-peci putih atau anak-anak kecil yang lari sambil membawa sajadah pagi ini, sepi.. sepi sekali kota ini..  Padahal di beberapa negri lain isana, sejak malam tadi pasti sudah riuh dengan takbir, di beberapa kotanya bahkan sampai berkeliling tumpah ke jalanan. Ketika kulangkahkan kaki keluar dari pintu apato, yang terlihat justru orang-orang kantoran yang rapi dengan jasnya tampak setengah berlari.  Demikian halnya dengan beberapa anak lengkap dengan seragam sekolah dan tas di punggung, sementara beberapa ibu-ibu asyik dengan kekangan anjing di tangan.  Yaa, seketika saya tersadar, inilah suasana hari raya ied di negeri dengan mayoritas penduduknya bukan muslim.  Kalau saja sampai depan lobby dormitory kitakyushu university, saya tidak bertemu dengan beberapa mahasiswa muslim asal Indonesia yang pagi itu bersama-sama akan melaksanakan shalat ied, mungkin saya masih tidak percaya kalau hari ini benar-benar ied. Padahal saya ingat, bukan pertama kali saya ber-idul adha di negri orang, dengan mayoritas non muslim. Kira-kira 3 tahun yang lalu, saya juga pernah merasakan hal yang sama di Taipei.  Cuma bedanya, mahasiswa muslim di kampus saya saat itu sangat banyak, beda dengan sekarang.  Dan saat itu pada malam ied saya malah memperoleh kesempatan untuk memilih, menawar dan bahkan menyaksikan domba yang akan diqurbankan.  Dan tahun ini, meskipun beberapa hari yang lalu saya yang diminta oleh PPI Kitakyushu untuk menjadi imam dan khotib shalat ied, tetap saja rasa iedul qurban nya sangat jauh berbeda.  Sepi, tanpa takbir di sepanjang jalan, tanpa suara-suara hewan qurban… Tetapi, begitu sampai di lobby dormitory kitakyushu university, suasana seketika berubah.  Suara takbir dari jamaah yang sudah lebih dahulu hadir, begitu berbeda dengan yang biasanya saya dengar di Indonesia. Lafadz nya sama, tapi rasanya sangat berbeda… begitu dalam, begitu menyentuh.. Subhanallaah.. Meski mungkin hanya 20 jamaah yang hadir disana, tapi gema suara takbirnya seakan lebih dari jutaan jamaah.. Kira-kira pukul 07.30, shalat ied pun dimulai.  Dilanjutkan dengan khutbah, yang temanya mengenai untaian nasehat mengenai indahnya persaudaraan kepada kaum muslimin.   Setelah selesai, ‘pesta’ sederhana pun dimulai.. Beberapa ibu-ibu yang memang sudah diminta tolong untuk memasak makanan mulai menyiapkan segala sesuatunya.  Nasi putih, nasi kuning, opor ayam, kentang balado, gulai kambing sampai ada mahasiswa dari Bangladesh dan Malaysia juga menghidangkan makanan khas negri mereka.  Tak lupa bapak-bapak mengatur meja prasmanan, dan sekelompok bujang sibuk mengabadikan momen yang hanya berlangsung sekali setahun itu dengan kamera dan gadget mereka.  Kerjasama yang mengalir begitu saja, tanpa ada komando, luar biasa kompaknya warga muslim disini alhamdulillaah.. Pagi itu kamipun menikmati ied al-adha di salah satu kota di Jepang dengan luar biasa.  Ya, kami tinggal di Kitayushu yang merupakan bagian dari perfeture Fukuoka di pulau Kyushu, kira-kira 515 mil dari Tokyo. Sebagian besar dari kami adalah mahasiswa di 3 universitas; Kitakyushu University, Kyushu Institute of Technology dan Waseda University ditambah beberapa tenaga kerja dari Indonesia.  Meskipun segala sesuatunya serba sederhana, tapi insya Allah persaudaraan yang dibangun mengakar lebih dari usaha apapun.  Ternyata beginilah yang dinamakan dengan mensyukuri nikmat Allah, dan semoga Allah senantiasa menguatkan langkah-langkah kami dalam menimba ilmu di negri yang jauh dari tempat tinggal kami.  Dan semoga keluarga kecilku pun bisa segera menikmati indahnya persaudaraan disini. Berikut adalah beberapa momen yang sempat diabadikan,

1381886255472715003

13818862691113281208

1381886149622445776

13818861681998099169

13818861782068755790

13818861891379520666

10 dzulhijjah 1434/15 Oktober 2013

di tengah musim gugur, kitakyushu-shi, fukuoka, jepang

Foto oleh Rendy Perdana Khidmat, mahasiswa Kitakyushu University




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline