Lihat ke Halaman Asli

10 Fakta Kecelakaan Lalu-lintas Jalan

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13273770142098165577

[caption id="attachment_158062" align="alignnone" width="315" caption="http://www.direct.gov.uk/"][/caption] Kecelakaan maut yang menewaskan 9 pejalan kaki di kawasan Tugu Tani, Jakarta, adalah satu dari sekian insiden lalu lintas di jalan yang tiap tahun membunuh kira-kira 1,3 juta orang.

Angka itu merupakan hasil riset Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada 2009 bertajuk “Global status report on road safety.”  Selain 1,3 juta kematian di jalan, antara 20 juta dan 50 juta yang cedera setiap tahun.

Hasil penelitian yang mengarisbawahi perlunya perubahan signifikan dalam hukum terkait keselamatan di jalan itu pun ditindaklanjuti. Pada Maret 2010, Majelis Umum PBB mengadopsi Resolusi 64/2552 yang menyatakan periode 2011—2020 sebagai “Dekade Aksi Keselamatan Jalan.”

Tujuan dari Dekade ini adalah untuk menstabilkan dan kemudian mengurangi tingkat kematian kecelakaan lalu-lintas di jalan di seluruh dunia. Aktivitas ini dilakukan di tingkat nasional, regional, dan global.

10 fakta dari data PBB berikut menunjukkan betapa rentannya manusia dalam lalu lintas jalan dan rendahnya perlindungan pemerintah.

1. Masalah global

Lebih dari 90% dari kematian di jalan terjadi di negara berpendapatan rendah dan menengah, yang hanya memiliki 48% dari kendaraan yang terdaftar di dunia.

2. Pengguna jalan yang rentan

Pejalan kaki, pengendara sepeda, dan pengendara bermotor roda dua dan penumpangnya (yang secara kolektif dikenal sebagai "pengguna jalan rentan") merupakan 46% dari korban mati di jalan.

Proporsi ini jadi lebih besar pada negara-negara berpenghasilan rendah daripada di negara-negara berpenghasilan tinggi.

3.Kecepatan

Mengontrol kecepatan adalah cara penting untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas jalan, khususnya bagi kalangan pejalan kaki, pengendara sepeda dan pengendara sepeda motor.

Tapi, hanya kurang dari sepertiga negara yang telah mengambil tindakan yang diperlukanmisalnya zona kecepatan rendahuntuk mengurangi kecepatan di daerah perkotaan.

4.Minum alkohol dan nyetir

Minum dan mengemudi meningkatkan risiko kecelakaan, yang dapat mengakibatkan kematian atau cedera serius. WHO merekomendasikan batas kandungan alkohol dalam darah dengan konsentrasi 0,05 gram per desiliter (g/dl) untuk pengemudi dewasa. Tapi, kurang dari setengah negara-negara di seluruh dunia telah menetapkan hukum soal batas ini.

5.Penggunaan helm

Mengenakan helm berkualitas baik dapat mengurangi risiko kematian hingga 40% akibat kecelakaan di jalan dan mengurangi risiko cedera berat lebih dari 70%.

Tapi, hanya 40% dari negara di dunia memiliki aturan soal helm bagi sepeda motor yang melindungi pengendara dan penumpang. Aturan itu juga soal standar kualitas resmi untuk helm.

6.Sabuk pengaman

Mengenakan sabuk pengaman dapat mengurangi risiko kematian bagi pengemudi dan penumpang di depan antara 40%--65% dan dapat mengurangi hingga 25%--75% kematian bagi yang duduk di belakang.

Tapi, hanya 57% dari negara di dunia yang mengharuskan sabuk pengaman untuk digunakan dalam mobil oleh kedua penumpang di depan dan di bangku belakang.

7.Penggunaan alat khusus anak

Penggunaan dudukan/penahan khusus anak (kursi bayi, kursi anak dan kursi booster) dapat mengurangi risiko kematian anak 54%--80% ketika kecelakaan. Tapi, kurang dari setengah dari semua negara memiliki undang-undang soal kebutuhan penggunaan alat pengekang/penahan anak di kendaraan.

8.Praperawatan rumah sakit

Tindakan segera, perawatan sebelum ke rumah sakit yang dilakukan dengan baik dapat menyelamatkan lebih banyak orang yang mengalami kecelakaan di jalan.

Sekitar 76% dari negara telah mengembangkan sistem perawatan pra-rumah sakit, mulai dari staf yang berkualifikasi tinggi hingga mereka yang berdiri menonton kecelakaan.

9. Pencegahan

Kecelakaan lalu lintas jalan dapat dicegah. Sejumlah negara, terutama negara berpendapatan tinggi, telah membuat kemajuan yang signifikan selama beberapa dekade terakhir dalam mengurangi tingkat kematian lalu lintas jalan. Tetapi, lebih banyak lagi yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat lebih lanjut.

10. 2,4 juta kematian pada 2030

Kecelakaan lalu lintas jalan diperkirakan menjadi penyebab utama kematian kelima pada 2030, yang mengakibatkan 2,4 juta kematian per tahun. Ini peringkat yang diproyeksikan akan terjadi akibat peningkatan kematian dalam lalu lintas jalan dan pengurangan kematian akibat kondisi kesehatan lainnya.

Sumber: PBB




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline