Perjalanan dari Maydoni Dusti menuju Rudaki Park di Dushanbe, ibu kota Tajikistan, menawarkan pengalaman memikat yang memadukan keindahan taman dengan jejak sejarah bangsa. Selain menjadi ruang publik yang penuh estetika, tempat ini juga menjadi pengingat akan para tokoh besar yang telah membentuk identitas Tajikistan.
Dimula dari i Maydoni Dusti, atau "Lapangan Persahabatan," jalan jalan pagi menjelang siang kami berlanjut menuju ke Rudaki Park atau .
Baru saja memasuki taman ini, saya langsung terpesona dengan keindahan dan kemegahannya. Taman yang menjadi pusat kegiatan rekreasi dan budaya masyarakat di ibukota Tajikistan . Rudaki adalah penyair besar Tajikistan, yang dianggap sebagai bapak sastra Persia.
"Angin musim semi membawa wewangian kebahagiaan,
Bunga mawar bermekaran, membawa cinta ke hati.
Nikmatilah dunia ini, selama matahari bersinar,
Karena waktu yang berlalu takkan kembali."
sambil berjalan santai di antara pepohonan yang menghijau di taman ini, saya ingat pernah membaca puisi karya Rudaki. Ah siapa sangka hari ini saya bisa mengunjungi sebuah taman indah di pusat kota Dushanbe yang mengemban namanya.
Di tengah taman, berdiri patung Rudaki yang megah dikelilingi kolam kecil dan amphitheater. Siang itu, panggung taman sudah didekorasi untuk acara sore hari. Sebuah baliho bertuliskan aksara Kiril dalam bahasa Tajik:
"Bahdati Milli, Bahdati Milhost,"
yang berarti "National Unity is the unity of hearts."
Selain patung Rudaki, taman ini memiliki keindahan yang memukau dengan bunga-bunga yang tertata rapi, kolam kecil dengan air yang jernih, serta kursi-kursi taman yang memberikan tempat istirahat bagi pengunjung. Tidak jauh dari taman, Anda dapat melihat bangunan megah Palace of The Nations dengan kubah besar warna putihnya yang memesona.