Lihat ke Halaman Asli

Taufik Uieks

TERVERIFIKASI

Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Kenapa Amerika Bisa Cetak Banyak Dolar Tanpa Menyebabkan Inflasi

Diperbarui: 10 Januari 2025   09:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

The Greenback: detik.com

Bagi yang pernah belajar ilmu ekonomi tentunya mengetahui bahwa bila pemerintah suatu negara mencetak uang dalam hinakan yang terlalu banyak maka akan meningkat inflasi yang sangat tinggi alias inflasi. 

Tetapi mungkin hanya sedikit orang yang tahu jika Amerika  Serikat bisa cetak triliunan dolar tanpa bikin ekonomi mereka kacau?

Yuk kita bahas  topik yang menarik ini sekaligus  membuka wawasan  bahwa ada banyak faktor yang membuat Amerika berbeda dari negara lain dalam urusan cetak-mencetak uang Dolar yang dijuluki The Greenback itu.  Yuk, kita bahas dengan santai tapi tetap mendalam!


Inflasi dan Cetak Uang: Apa Hubungannya?

Sebelum masuk ke Amerika, kita bahas dulu dasar teorinya. Inflasi terjadi ketika harga barang dan jasa naik terus-menerus. Salah satu penyebabnya adalah terlalu banyak uang beredar di masyarakat tanpa adanya peningkatan jumlah barang atau jasa.

Untuk mudahnya, bayangkan hal  ini: kalau uang di dompet semua orang tiba-tiba bertambah dua kali lipat, orang-orang pasti belanja lebih banyak. Tapi, kalau barang di toko jumlahnya tetap sama, harga barang pasti naik karena permintaan melebihi penawaran. Ini adalah prinsip dasar di balik hubungan antara cetak uang dan inflasi.  Tentunya kita semua tahu hukum dasar ekonomi tentang permintaan dan penawaran.

Negara Lain: Contoh Gagal Cetak Uang

Banyak negara yang mencoba mencetak uang untuk menyelesaikan masalah ekonomi, tapi malah berujung pada inflasi gila-gilaan (hiperinflasi). Beberapa contoh terkenal:

1.Zimbabwe (2000-an):
Pemerintah Zimbabwe mencetak uang besar-besaran untuk membayar utang dan mendanai belanja negara. Akibatnya, inflasi melonjak hingga miliaran persen, dan uang mereka jadi tidak berharga. Ada cerita orang bawa sekoper uang cuma buat beli roti!

2.Venezuela (2010-an):
Venezuela juga mengalami hiperinflasi karena terlalu banyak mencetak uang. Nilai mata uang mereka, bolvar, anjlok. Uang kertasnya sampai dipakai buat kerajinan tangan karena lebih murah daripada beli barang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline