Lihat ke Halaman Asli

Taufik Uieks

TERVERIFIKASI

Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Asyiknya Kongkow di Cafe yang Mirip Museum dengan Nuansa Angkor

Diperbarui: 9 Desember 2024   12:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Interior Cafe & Resto: dokpri

Menghabiskan waktu di Kota Tua Jakarta selalu memberikan pengalaman unik, terutama jika Anda mampir ke tempat seperti Babah Koffie.
Sebagai bagian dari Tugu Hotels & Restaurants Group, kafe ini menawarkan perpaduan seni, sejarah, dan kuliner dalam suasana yang tak tertandingi.
Bersama Wisata Kreatif Jakarta dan dipandu oleh Mbak Ira Latief, saya  bersama teman-teman lainnya menikmati sore yang penuh cerita dan keseruan  di tempat ini.
Perjalanan Dimulai dari Stasiun Jakarta Kota

Suasana Kota Tua: dokpri

Dengan  KRL Commuter Line, saya turun di Stasiun Jakarta Kota, dan berjalan kaki menuju Babah Koffie. Dari kejauhan sudah terlihat bangunan Tugu Hotel tang antik dan penuh misteri.

Tugu Hotel: dokpri

"Babah Koffie by Kawi Sari," demikian tertulis a pada papan nama besar di tepi jalan tepat di Kali Besar Barat.  Dari luar, kafe ini terlihat sederhana, ada kanopi warna merah dan sepasang patung di pintu  masuk. Begitu membuka pintu, nuansa budaya langsung menyeruak. Sepasang  ondel-ondel raksasa khas Betawi menyambut ramah dan membuat suasana semakin akrab. Juga ada Papan bertuliskan Old Town Night Market dan sepeda motor tua dengan tulisan Babah Koffie.

Ondel-ondel: dokpri

Interior Babah Koffie dipenuhi barang-barang antik yang memukau. Di atas ruangan ada hiasan berbentuk liong yang panjang meliuk-liuk.  Di sudut lain ada lukisan harimau dari Tiongkok dan juga busana tradisional Bhutan yang  dipajang di dinding mengapit pintu masuk ke ruangan bagian dalam. Juga ada ruangan lain dengan dekorasi bernuansa Thailand.

Pohon di dalam ruangan: dokpri

Memasuki  bagian lebih dalam ruangan yang merupakan restoran Jajaghu terdapat patung harimau yang berdiri megah di bawah pohon besar dengan daun dan akar asli yang diawetkan. Pohon ini memberikan kesan alami, seolah bangunan ini sudah ditumbuhi alam seperti candi Angkor.

Daun dan ranting: dokpri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline