Siang itu, jalan-jalan di Nagasaki dimulai dengan naik trem dari halte Oura Cathedral yang jaraknya tidak jauh dari hotel.
Tujuan utama kunjungan ke Nagasaki adalah ke Museum Bom Atom dan Peace Park, sebuah tempat yang menyimpan jejak pilu tragedi kemanusiaan , namun sekaligus mengajarkan harapan untuk perdamaian. Kunjungan ini akan melengkapi lawatan kami ke tempat serupa di Hiroshima sekitar 8 tahun lalu.
Berbekal tiket trem one day dan peta kota, sangat mudah menuju ke tempat ini. Cukup naik Nagasaki Denki no 5 arah Hotarujaya dan pindah trem no 1 arah Akasako. Trem ini melewati pusat kota Nagasaki termasuk stasiun tempat kami turun shinkansen tadi. Setelah beberapa halte trem tiba di halte Atomic Bom Museum.
Dari sini, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki beberapa ratus meter menuju museum. Walau tidak jauh, tetapi terasa lumayan menguras keringat karena jalannya sedikit mendaki.
Kebetulan suasana di jalan lumayan sepi dan saya melihat banyak gedung -gedung tua di kedua tepi jalan. Setelah sampai di pertigaan ada sebuah patung perunggu yang sekilas mirip dengan patung Mesir kuno.
Setelah didekati ada papan keterangan yang menjelaskan bahwa patung ini bernama Vision of Peace dan merupakan lambang persahabatan antara kota Nagasaki dan St.Paul di Minnesota, Amerika Serikat. Keduanya memiliki status sebagai sister city sejak 1955.