Lihat ke Halaman Asli

Taufik Uieks

TERVERIFIKASI

Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Belajar Seluk Beluk Membatik di Rumah Batik Ciracas

Diperbarui: 29 September 2024   12:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Foto: Koteka 

Acara Koteka Trip ke 28 kali ini berlangsung di Kawasan Ciracas Jakarta Timur. Acaranya selalu menarik dan mencerahkan sekaligus memberikan cakrawala serta pengalaman baru buat saya.

 Stasiuj LRT Kp Rambutan: dokpri

Dengan naik LRT jurusan Harjamukti, saya meluncur ke Ciracas. Di stasiun Cikoko yang merupakan stasiun transfer ke KRL jurusan Bogor, ikut bergabung Mbak Muthiah yang datang dari Citayam sehingga saya ada teman menuju Ciracas. Sesuai arahan, kami turun di Stasiun Kampung rambutan dan kemudian ganti dengan Jaklingko no72.  Tidak sampai 8 menit sudah sampai di depan Kecamatan Ciracas dan langsung menuju tempat acara. 

Rumah Batik Ciracas: Koteka

Di sini sudah menunggu Mbak Nathalia, sang Nyonya rumah ditemani juga oleh Mbak Palupi dan Mbak Etha.   Jadi saya dan Mbak Muthiah merupakan peserta ketiga dan keempat yang hadir. Waktu sudah menunjukkan sekitar pukul 9.20 WIB. 

Malam: dokpri

Sambil menunggu peserta lainnya, kami mulai ngobrol ngalor ngidul mengenai Batik, khususnya Batik Betawi yang digeluti oleh Mbak Nathalie sejak hampir 8 tahun lelah setelah berhenti dari pekerjaan kantoran.  Diawali dari keinginan untuk sekedar mengisi waltu luang dan mendapatkan penghasilan tambahan, pengetahuan dan keterampilan membatik Mbak Nathalia didapat dari pelatihan yang diadakan oleh pemerintah dan kemudian dimulai dari garasi di rumah sampai kemudian diperluas dengan workshop dan ruang pamer di Seberang rumah, tempat kami berkumpul saat ini.  Konon, dari beberapa puluh peserta pelatihan, hanya Mbak Nathalia yang tetap eksis dengan usaha batik yang lumayan terkenal.

Di tempat dengan suasana yang nyaman dengan pepohonan yang rindang seperti pohon mangga, rambutan ini kami terus mengobrol mengenai Batik Betawi dan beberapa coraknya.  Salah satu ciri khas Batik Betawi adalah banyak motif yang khas Betawi misalnya bergambar ondel-ondel, Monas, atau bahkan Bajaj, Ada juga yang bergambar motif gigi balang. Batik Betawi lebih bersifat kontemporer dan bebas serta tidak terikat dengan pakem tertentu seperti Batik Yogya atau Solo.  Warnanya pun lebih ngejreng dengan ceria.

Batik cetak logam: dokpri 

Kami kemudian diperkenalkan dengan dasar-dasar membatik, canting dan juga malam, lilin khusus untuk membatik. Ada beberapa macam canting serta nama-nama bagiannya yang khas yaitu gagang, camplung (mangkuk untuk menampung lilin yang masih panas) serta juga cucuk yang akan menjadi tempat mengalirnya malam ke katun atau kain batik yang akan dibuat polanya,   Cantik juga ada berbagai ukuran yang dibedakan dengan angka 0 hingga 10. Makin besar nomor, makin besar ukuran canting dan yang paling umum dipakai adalah canting nomor 2. Sementara cantik no. 0 dan 1 digunakan untuk membuat arsiran dan titik-titik kecil.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline