Secara berangsur-angsur langit malam berubah menjadi terang benderang dengan ratusan bahkan ribuan lampion yang menyala, berkelap kelip menerangi malam. Bersamaan dengan ini, lagu perpisahan acara Jazz di Atas Awan pun menggema sekaligus menutup acara Dieng Cultural Festival 2024 di tengah malam 24 Agustus 2024.
Beberapa menit sebelumnya, Mas Jalil, teman sekamar dalam perjalanan ke Dieng kali ini, membuka lampion dan melaporkan kalau lampionnya sobek sehingga tidak bisa diterbangkan, demikian juga dengan lampion milik saya. Kami berdua akhirnya memerhatikan orang lain yang sedang menyalakan lilin di bawah lampion. Lilin terus menyala sehingga udara yang lebih ringan terkurung di dalam lampion dan bisa menerbangkannya secara perlahan ke langit malam, makin lama makin tinggi bersama doa dan pengharapan orang-orang di sekitarnya. Harapan agar hari esok lebih baik buat kita semua dan juga buat negeri tercinta Indonesia. Bersamaan dengan itu, kami juga menyaksikan beberapa lampion yang mati dan turun ke bumi hanya beberapa menit saja mengudara.
Malam itu, di acara Jazz di Awan, kami bisa menyaksikan bahwa dibalik riuh gemuruh sukacita kemenangan dan terbangnya ribuan lampion, sesungguhnya terdapat juga banyak kegagalan lampion yang tidak bisa terbang atau hanya terbang beberapa saat saja, Di sini, kami belajar mengenai sari pati kehidupan itu sendiri.
Bekasi Barat, SPBU Pertamina di samping Hotel Amaroosa Grande, dua malam sebelumnya. Pada malam Jumat 22 Agustus 2024, kami yang akan berangkat ke acara Dieng Cultural Festival bersama Garus Travel berkumpul untuk naik bus Elf bersama menuju Dieng.
"Ada 11 orang yang naik di Bekasi dan 5 akan naik dari Karawang," demikian tutur Mbak Mega, Tour Leader bus no.5 yang akan bersama kami dalam perjalanan ke Dieng ini. Ternyata ada total 7 bus yang berangkat dari berbagai tempat di Jabotedabek.
Sekitar pukul 8.25 malam bus masuk ke jalan tol Jakarta Cikampek untuk selanjutnya menjemput lagi beberapa peserta di Karawang. Perjalanan menuju Dieng berjalan lancar dan di pagi hari sebelum subuh kami sudah tiba di Kali Bening dan beristirahat sejenak untuk solat subuh di sebuah masjid. Setelah itu perjalanan di lanjut menuju Dataran Tinggi Dieng, di Kabupaten Banjarnegara, di Jawa Tengah.
Udara yang sejuk dan pemandangan alam yang indah menemani sisa perjalanan ke Dieng, sekitar pukul 7 pagi, kami tiba di parkiran kendaraan di dekat Kawah Sikadang. Di sini kami dibagikan tiket tanda masuk ke Dieng Cultural Festival berupa gelang dan juga kartu pengenal yang harus selalu dipakai selama acara. Juga dibagikan nasi kotak sebagai sarapan pagi.